Inilah beberapa pemain muda Indonesia, yang mendapatkan kesempatan untuk merasakan atmosfer kompetisi di luar neger.
1.Syaffarizal Mursalin Agri (Al Khor junior)
2. Febrianto Wijaya (VfB Stuttgart)
Menurutnya, setelah menjalani pelatihan selama 4 bulan, mulai 25 Januari nanti, ia akan memperkuat tim Junior Boza Vista untuk berlaga di Turnmaen Carioca, sebuah turnamen Divisi III Brasil.
“Ini kesempatan emas bagi saya untuk menunjukkan kemampuan, siapa tahu ada agen dari liga Eropa yang melihat permainan saya dan tertarik,” ujarnya.
Angki mengatakan, di klubnya tersebut pemain berusia 17 tahun ke atas sudah dianggap mahir, sehingga porsi latihan teknik dasar tidak banyak diberikan. “Jadi kami memacu diri untuk berlatih sendiri sambil belajar lewat pertandingan yang memang lebih menonjolkan permainan individunya,” ujar Angky.
Rencananya, Angki akan memperkuat tim junior Boavista untuk mengarungi liga bertajuk Carioca yang dihelat 29 Januari-9 Mei 2009. Kompetisi ini akan melibatkan beberapa tim mapan di tanah Brasil seperti Fluminense dan Flamengo.
Dalam kompetisi skala nasional, Boavista berkutat di kompetisi Divisi 3. Namun, dalam kompetisi regional Rio De Janeiro, tim yang berdiri pada 1961 itu bisa dicap cukup representatif karena berlaga di kasta tertinggi, Divisi Utama yang kompetisinya bernama Carioca.
5. Reggy Jakaria (Almania Sittard)
Agachi yang berayahkan orang Sukabumi dan memiliki ibu asli Jakarta tersebut memang terlihat antusias bisa berada di Tanah Air lagi. Ia pun masih ingin dan memiliki kans membela timnas Indonesia.
9. Eriyanto (AC Milan)
Eriyanto
sukses membawa Timnya menjadi juara di kompetesi Milan Junior Camp Day
Tournament yang diselenggarakan di San Siro, Milan.Pada Kompetisi
itu,Pemain berusia 14 tahun ini memperoleh gelar The Best Captain. Kabar
terbaru yang sampai sekarang masih diperdebatkan yaitu Eriyanto
Dikontrak oleh team AC Milan Junior
sumber : lihat.co.id
1.Syaffarizal Mursalin Agri (Al Khor junior)
Pemain
sepak bola berbakat asal Indonesia telah lahir di Qatar. Namanya
Syaffarizal Mursalin. Gw yakin dia tidak pernah masuk dalam radar
pemandu bakat dari PSSI.
Padahal dia telah berhasil berprestasi di liga negara berperingkat FIFA
#95 (Indonesia peringkat #137 per Januari 2010). Pemain berpostur 172
cm dan berat badan 65 kg ini menjadi pemain inti klub Al Khor junior.
Dalam kompetisi junior (U-14) Qatar, dia telah mencetak 15 gol. Karena
dinilai berbakat, Farri termasuk pemain asing Qatar yang masuk kandidat
pemusatan latihan Aspire.
Ini merupakan program jangka panjang Qatar untuk membina pemain
berbakat yang punya prospek bisa dinaturalisasi menjadi pemain nasional
Qatar.
Sayang kali rasanya jika talenta muda ini diklaim Qatar,
padahal kewarganegaraannya juga Indonesia.
2. Febrianto Wijaya (VfB Stuttgart)
Saat paman Febrianto bernama Pieter Witono dan seorang pebisnis asal
Jerman yang juga pengurus Stuttgart, Kurt Jurgen Walter bertemu,Pieter
iseng-iseng mengajak pemandu bakat Stuttgart itu menyaksikan Febrianto
berlatih di Lapangan Karebosi, Makassar.
Tak disangka, Walter langsung tertarik dengan gaya permainan
Febrianto.Prestasi Febrianto di pentas sepak bola junior memang cukup
mengilap.
Mula-mula dia hanya berlatih di SSB MFS 2000, Lalu memperkuat timnas U-14 tahun.Lalu naik kasta ke U-16 dan berlanjut U-17.
3.Irvin Museng (FC Omniworld)
3.Irvin Museng (FC Omniworld)
Irvin
Museng adalah pesepak bola belia asal Makassar. Asal mulanya adalah
saat Irvin dan kawan-kawannya yang tergabung dalam Makassar Football
School (MFS) muncul sebagai juara Danone Cup tingkat nasional tahun
2005.
Sebagai juara, MFS menjadi wakil Indonesia di Piala Dunia Danone U-12 di
Lyon, Prancis, pada September 2005. Penampilan Irvin di turnamen ini
ternyata luar biasa. Ia berhasil menjadi top skorer dengan mencetak 10
gol.
Prestasi ini mengundang perhatian banyak pemandu bakat, termasuk dari
klub Ajax Amsterdam. Namun proses perekrutannya sendiri tidak mudah.
Butuh waktu berbulan-bulan untuk meyakinkan Ajax hingga akhirnya
mengirimkan surat resmi untuk merekrut Irvin pada Februari 2006. Saat
itu usia Irvin baru 13 tahun.
Kini walau secara resmi statusnya adalah milik Ajax, Irvin dipinjamkan ke klub divisi dua Belanda, FC Omniworld.
4. Riyandi Ramadhana Putra (Boavista)
Kini walau secara resmi statusnya adalah milik Ajax, Irvin dipinjamkan ke klub divisi dua Belanda, FC Omniworld.
4. Riyandi Ramadhana Putra (Boavista)
Ramadhana
Putra alias Angky (17), salah satu pemain U-21 Pelita Jaya menjalani
kontrak selama dua tahun dengan klub Boavista asal Rio De Janeiro,
Brasil ini kembali ke tanah air untuk mengisi liburan akhir tahun yang
diberikan oleh klub.
Menurutnya, setelah menjalani pelatihan selama 4 bulan, mulai 25 Januari nanti, ia akan memperkuat tim Junior Boza Vista untuk berlaga di Turnmaen Carioca, sebuah turnamen Divisi III Brasil.
“Ini kesempatan emas bagi saya untuk menunjukkan kemampuan, siapa tahu ada agen dari liga Eropa yang melihat permainan saya dan tertarik,” ujarnya.
Angki mengatakan, di klubnya tersebut pemain berusia 17 tahun ke atas sudah dianggap mahir, sehingga porsi latihan teknik dasar tidak banyak diberikan. “Jadi kami memacu diri untuk berlatih sendiri sambil belajar lewat pertandingan yang memang lebih menonjolkan permainan individunya,” ujar Angky.
Rencananya, Angki akan memperkuat tim junior Boavista untuk mengarungi liga bertajuk Carioca yang dihelat 29 Januari-9 Mei 2009. Kompetisi ini akan melibatkan beberapa tim mapan di tanah Brasil seperti Fluminense dan Flamengo.
Dalam kompetisi skala nasional, Boavista berkutat di kompetisi Divisi 3. Namun, dalam kompetisi regional Rio De Janeiro, tim yang berdiri pada 1961 itu bisa dicap cukup representatif karena berlaga di kasta tertinggi, Divisi Utama yang kompetisinya bernama Carioca.
5. Reggy Jakaria (Almania Sittard)
Dia
bukan merupakan pemain keturunan Indonesia – Belanda seperti kebanyakan
pemain – pemain sepakbola di Belanda yang kita kenal. Tapi Reggy
merupakan anak asli Indonesia dan khususnya berasal dari kota Cirebon.
Nama lengkap Reggy adalah Reggy Jakaria.
Mendengar keterangan dari ayahnya, semangat Reggy untuk membantu memajukan sepakbola Indonesia sudah sangat terlihat dari kecil dimana ia meminta sendiri untuk berlatih dan sekolah khusus olahraga dan khususnya bidang sepakbola di Belanda.
Saat ini Reggy bermain untuk sebuah klub di Sittard yang bernama Almania Sittard dan posisinya adalah merupakan pemain sayap kanan.
6,7. Syamsir Alam & M. Zainal Haq (C.A Penarol)
Syamsir AlamSyamsir Alam
Mendengar keterangan dari ayahnya, semangat Reggy untuk membantu memajukan sepakbola Indonesia sudah sangat terlihat dari kecil dimana ia meminta sendiri untuk berlatih dan sekolah khusus olahraga dan khususnya bidang sepakbola di Belanda.
Saat ini Reggy bermain untuk sebuah klub di Sittard yang bernama Almania Sittard dan posisinya adalah merupakan pemain sayap kanan.
6,7. Syamsir Alam & M. Zainal Haq (C.A Penarol)
Syamsir AlamSyamsir Alam
Dua
pemain timnas SAD (Sociedad Anonima Deportivo) yang tampil di kompetisi
‘Torneo de Honor Quarta Division Uruguay’, yaitu Syamsir Alam dan
Mochammad Zainal Haq mendapatkan kesempatan emas untuk mengembangkan
kariernya. Kedua pemain ini dipinjam oleh klub CA Penarol, Uruguay,
untuk musim 2011.
CA Penarol adalah salah satu klub terbaik Uruguay. Klub berjuluk Aurinegros itu pernah lima kali menjuarai Copa Libertadores dan tiga kali juara Piala Interkontinental. Menurut federasi sejarah dan statistik sepakbola (IFFHS), Penarol dinobatkan sebagai klub terbaik Amerika Selatan abad ke-20.
“Mereka akan bergabung mengikuti latihan tim Penarol pada Januari 2011 untuk mengikuti tes penempatan. Keduanya sudah pasti akan membela tim Penarol U-19 di kompetisi Quarta, tetapi tidak tertutup kemungkinan bermain di tim senior yang berlaga di Liga Primer Uruguay,” kata manajer timnas SAD, Demis Djamaoeddin, di sekretariat PSSI, 22 November 2010.
8. Rigan Agachi (FC. Gecdrop Houta Boras)
CA Penarol adalah salah satu klub terbaik Uruguay. Klub berjuluk Aurinegros itu pernah lima kali menjuarai Copa Libertadores dan tiga kali juara Piala Interkontinental. Menurut federasi sejarah dan statistik sepakbola (IFFHS), Penarol dinobatkan sebagai klub terbaik Amerika Selatan abad ke-20.
“Mereka akan bergabung mengikuti latihan tim Penarol pada Januari 2011 untuk mengikuti tes penempatan. Keduanya sudah pasti akan membela tim Penarol U-19 di kompetisi Quarta, tetapi tidak tertutup kemungkinan bermain di tim senior yang berlaga di Liga Primer Uruguay,” kata manajer timnas SAD, Demis Djamaoeddin, di sekretariat PSSI, 22 November 2010.
8. Rigan Agachi (FC. Gecdrop Houta Boras)
Rigan
Agachi, menyatakan kalau dirinya tidak menutup kemungkinan membela
salah satu klub Indonesia dan juga timnas ‘Merah Putih’. Apalagi ia
memang orang Indonesia tulen. pemain klub Gecdrop Houta Boras yang
tergabung dalam Divisi 1 Liga Belanda itu tampaknya belum ingin kembali
bermain di Indonesia dalam waktu dekat karena karirnya masih bagus di
Belanda.
Agachi yang berayahkan orang Sukabumi dan memiliki ibu asli Jakarta tersebut memang terlihat antusias bisa berada di Tanah Air lagi. Ia pun masih ingin dan memiliki kans membela timnas Indonesia.
9. Eriyanto (AC Milan)
sumber : lihat.co.id
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Berita Bola /
Bola Indonesia /
Sepakbola
dengan judul 9 Pemain Sepakbola Asli Indonesia yang Main di Luar Negeri. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://kabarmesuji.blogspot.com/2013/04/9-pemain-sepakbola-asli-indonesia-yang.html. Terima kasih!
By : SatuFakta ► Terselubung 9 Pemain Sepakbola Asli Indonesia yang Main di Luar Negeri - Selasa, 16 April 2013 dengan URL https://kabarmesuji.blogspot.com/2013/04/9-pemain-sepakbola-asli-indonesia-yang.html