KABAR MESUJI | Masyarakat Kabupaten Mesuji segera memiliki polres. Pasalnya, dari tiga
daerah otonomi baru yang terbentuk, yakni Mesuji, Tulangbawang Barat,
dan Pringsewu, Kabupaten Mesuji yang mendapat restu dari Mabes Polri
untuk berdiri sebuah polres.
Sesuai rencana, kata Bupati Mesuji Khamamik, ditemui di rumah dinasnya,
Rabu (5-6) kemarin, peresmian Markas Polisi Resort Mesuji akan dilakukan
Juni 2013.
“Ya, rencananya bulan ini, paling lambat Juli 2013, karena dari Mabes
Polri sudah turun surat perintahya. Sekarang kami sedang koordinasi
terus dengan Kapolda Lampung sambil menyiapkan tempat rencana lokasi
polresnya,” kata Khamamik.
Bupati menjelaskan lokasi markas komando polisi itu rencananya akan
ditempatkan di Mapolsek Tanjungraya. Penempatan lokasi mapolres
tersebut, kata Bupati, dengan berbagai pertimbangan.
Pertama, lokasi di Tanjungraya merupakan wilayah paling tengah dari
seluruh wilayah Kabupaten Mesuji. “Jadi, karena letaknya di tengah mudah
menjangkau seluruh wilayah Mesuji,” ujarnya.
Kedua, dipilihnya Polsek Tanjungraya karena kondisinya saat ini cukup
layak untuk dijadikan Mapolres Mesuji dengan bangunan kantor polsek
cukup besar. Kemudian, fasilitas di kantor tersebut cukup lengkap.
Ketiga, halaman kantor tersebut luas.
Hal lain, kata Khamamik, jika untuk pengembangan ruangan di wilayah lain
semisal di Polsek Simpangpematang kurang representatif. Sementara di
Polsek Tanjungraya, kata Bupati, sudah ada mes atau barak yang bisa
digunakan oleh bintara personel baru Mapolres.
Khamamik menambahkan bagi bintara polisi yang akan menjadi personel
Polres Mesuji, tempat tinggal sudah disiapkan juga selain di barak yakni
di dua pesantren yang ada di Desa Bujungburing, yakni di Pesantren Ulul
Abshhor dan Pesantren Bujungburing. “Jaraknya hanya 3 km dari mapolres,
jadi tidak terlalu jauh,” ujarnya.
Bupati mengakui sebelumnya Polda Lampung pernah meyurati Pemkab Mesuji
agar lokasi mapolres sementara di Polsek Simpangpematang. “Namun, kami
sudah balas dengan berbagai pertimbangan tadi, kami mohonkan agar di
Kecamatan Tanjungraya,” kata dia.
Sebab, jika di Polsek Simpangpematang, penempatan bintara polisi akan
kesulitan karena di Mapolsek Simpangpematang tidak ada tempat. Jika
dibangun barak baru semipermanen dengan ukuran 7 x 49 meter, kata
Bupati, akan tetap tidak efektif.
“Soalnya dananya kami hitung-hitung sekitar Rp2 miliar juga. Lebih baik
kami optimalkan yang sudah ada yakni di Kecamatan Tanjungraya. Dan kami
paling tinggal memoles sedikit seperti atap, plafon, dan kamar mandi,”
ujarnya.
Kalau memang nantinya Kapolda Lampung setuju, kata Bupati, berarti
tinggal memenuhi kekurangan tempat tidur bagi bintara-bintara personel
baru Polres Mesuji. Kemudian, Bupati mengungkapkan jika benar nanti
Polsek Tanjungraya menjadi mapolres sementara, Polsek Tanjungraya akan
digeser ke Desa Bujungburing.
Tempat untuk kantor polsek sendiri sudah disiapkan oleh warga masyarakat
setempat, yakni menggunakan balai desa lama desa tersebut. “Pakai balai
desa yang lama, sekarang kan sudah ada balai desa yang baru,” ujarnya.
Sementara untuk lokasi Mapolres Mesuji definitif terus dipersiapkan oleh
Pemkab Mesuji di Desa Gedungram. Berdekatan dengan rumah dinas Bupati
Mesuji. “Sekarang sedang dibuka jalan tembus ke perempatan selamat
datang,” kata dia.
Lokasi Mapolres disiapkan 5 ha oleh Pemkab Mesuji. “Sedangkan mengenai
pembangunannya diserahkan ke pihak kepolisian. Kami menyiapkan tanahnya
saja,” ujar Bupati.
Ke depan diharapkan dengan hadirnya mapolres di Mesuji dapat menekan
angka kejahatan, baik itu curat, curas, curanmor, hingga kejahatan
lainnya seperti perambahan hutan di kawasan Register 45 Sungaibuaya.
sumber : lampungpost