.

Masyarakat Mesuji Keluhkan Pelayanan PLN

Ulistrasi Keluhan PLN Lampung
KabarMesuji|Lampung|Masyarakat Kecamatan Simpangpematang mengeluh buruknya pelayanan PLN. Hal itu disampaikan masyarakat kepada Bupati Mesuji Khamamik di Aula Desa Simpangpematang, Sabtu (22-6).

Dijelaskan Mardiono, Warga Desa Margorahayu, banyak kerugian yang dialami masyarakat akibat buruknya pelayanan PLN. "Kapan PLN bisa stabil, kapan gak mati lagi. Hampir setiap hari listrik mati. Apesnya, banyak alat elektronik yang rusak, terlebih pada tanggal 15 Juni lalu, motor digondol maling pada saat mati listrik. Kami berharap PLN bisa memuaskan dalam segi pelayanannya," kata Mardiono.


Selain Mardiono, keluh kesah juga diutarakan Nazma. Pemilik Warung Internet (Warnet) itu mengaku rugi jika listrik mati. Pasalnya, seluruh komputer yang menjadi tulang punggung pendapatan keluarganya tidak akan berguna jika listrik mati.


"Jika listrik mati, itu berarti tidak ada rezeki untuk kami. Karena kami mengandalkan listrik sebagai sumber energi utama untuk menghidupkan komputer. Kami berharap listrik bisa lebih baik dalam segi pelayanannya," pinta Nazma.


Dalam kesempatan yang sama, Bupati Khamamik menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, di Mesuji akan dibangun gardu induk.


"Sampai saat ini, listrik Mesuji masih berinduk ke Gardu Induk di Kabuapten Tulang Bawang. Kini, gardu Mesuji sedang di proses, bulan ini atau bulan depan lokasi untuk gardu sudah dapat. Jika masalah lokasi sudah selesai, langsung dibangun Garudu Induk," papar Khamamik kepada lebih dari 300 masyarakat Kecamatan Simpangpematang yang berkumpul di Aula Desa Simpangpematang.


Masih dalam kesempatan yang sama, Khamamik menghimbau kepada masyarakat untuk selalu kompak, baik itu dalam hal keamanan, maupun dalam hal ikut membangun Mesuji.


"Kita harus kompak, jangan pernah tercerai berai hanya karena uang. Jika ingin Mesuji maju, mari bangun sama-sama," tambah Khamamik.


sumber 

MESUJI: Bensin Eceran Rp7.500 Per Liter

KabarMesuji|Lampung|Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi diikuti pula oleh meroketnya harga BBM eceran di Mesuji. Di tingkat pengecer, harga BBM jenis Premium sampai Rp7.000 sampai Rp7.500 per liter. Sedangkan solar Rp6.000 sampai Rp6.500 per liternya.

BBM dengan harga yang cukup tinggi mayoritas dialami oleh warga di desa-desa pelosok. Sedangkan untuk desa yang dekat dengan SPBU, hargannya tidak terlalu mahal di tingkat pengecer.


"Di desa saya, harga bensin Rp7.500 sedangkan solar Rp6.500 untuk setiap liternya. Semua terasa semakin sulit karena naiknya harga BBM tidak diimbangi dengan pendapatan kami yang masih pas-pasan sebagai buruh, terlebih harga sembako mulai ikut naik," kata Lukman warga Desa Labuhanbatin, Kecamatan Wayserdang, Sabtu (22-6).


Mesuji Kini Miliki 104 Desa

Mesuji Kini Miliki 104 Desa

KABAR MESUJI | Kabupaten Mesuji kini memiliki 104 desa. Ini setelah dalam dua minggu terakhir Bupati Mesuji Khamamik  meresmikan terbentuknya 27 desa baru di wilayahnya.

"Ya, jumlah desa di Mesuji yang sebelumnya berjumlah 75, kini menjadi 104 desa. Ke-29 desa baru tersebut terbentuk dari hasil pemekaran desa-desa yang telah ada sebelumnya. Kalau lokasinya  tersebar di enam  kecamatan," ujar Khamamik usai meresmikan terbentuknya desa-desa di Kecamatan Tanjung Raya, Selasa (4/6/2013).

Adapun rinciannya: tujuh desa di  Kecamatan Way Serdang, dua desa di Kecamatan Rawajitu Utara, empat desa di Kecamatan  Simpang Pematang, dua desa di Kecamatan Mesuji, enam desa di Kecamatan Mesuji Timur, dan  delapan desa di Kecamatan Tanjung Raya.

Terkait pengisian aparatur desanya, Khamamik mengatakan telah melantik penjabat kepala desa. "Saya telah melantik  seluruh pj kades untuk desa-desa baru tersebut. Selanjutnya mereka lah yang akan menyusun personel aparatur desanya masing-masing," katanya.

Ditambahkan Khamamik, ia mengingatkan para pj kades  untuk segera mungkin memahami peraturan, berkoordinasi, dan juga melaksanakan pemilihan kepala desa definitif.

sumber : tribun lampung

Polres Mesuji segera Dibangun

KABAR MESUJI | Masyarakat Kabupaten Mesuji segera memiliki polres. Pasalnya, dari tiga daerah otonomi baru yang terbentuk, yakni Mesuji, Tulangbawang Barat, dan Pringsewu, Kabupaten Mesuji yang mendapat restu dari Mabes Polri untuk berdiri sebuah polres.

Sesuai rencana, kata Bupati Mesuji Khamamik, ditemui di rumah dinasnya, Rabu (5-6) kemarin, peresmian Markas Polisi Resort Mesuji akan dilakukan Juni 2013.


“Ya, rencananya bulan ini, paling lambat Juli 2013, karena dari Mabes Polri sudah turun surat perintahya. Sekarang kami sedang koordinasi terus dengan Kapolda Lampung sambil menyiapkan tempat rencana lokasi polresnya,” kata Khamamik.


Bupati menjelaskan lokasi markas komando polisi itu rencananya akan ditempatkan di Mapolsek Tanjungraya. Penempatan lokasi mapolres tersebut, kata Bupati, dengan berbagai pertimbangan.


Pertama, lokasi di Tanjungraya merupakan wilayah paling tengah dari seluruh wilayah Kabupaten Mesuji. “Jadi, karena letaknya di tengah mudah menjangkau seluruh wilayah Mesuji,” ujarnya.


Kedua, dipilihnya Polsek Tanjungraya karena kondisinya saat ini cukup layak untuk dijadikan Mapolres Mesuji dengan bangunan kantor polsek cukup besar. Kemudian, fasilitas di kantor tersebut cukup lengkap. Ketiga, halaman kantor tersebut luas.


Hal lain, kata Khamamik, jika untuk pengembangan ruangan di wilayah lain semisal di Polsek Simpangpematang kurang representatif. Sementara di Polsek Tanjungraya, kata Bupati, sudah ada mes atau barak yang bisa digunakan oleh bintara personel baru Mapolres.


Khamamik menambahkan bagi bintara polisi yang akan menjadi personel Polres Mesuji, tempat tinggal sudah disiapkan juga selain di barak yakni di dua pesantren yang ada di Desa Bujungburing, yakni di Pesantren Ulul Abshhor dan Pesantren Bujungburing. “Jaraknya hanya 3 km dari mapolres, jadi tidak terlalu jauh,” ujarnya.


Bupati mengakui sebelumnya Polda Lampung pernah meyurati Pemkab Mesuji agar lokasi mapolres sementara di Polsek Simpangpematang. “Namun, kami sudah balas dengan berbagai pertimbangan tadi, kami mohonkan agar di Kecamatan Tanjungraya,” kata dia.


Sebab, jika di Polsek Simpangpematang, penempatan bintara polisi akan kesulitan karena di Mapolsek Simpangpematang tidak ada tempat. Jika dibangun barak baru semipermanen dengan ukuran 7 x 49 meter, kata Bupati, akan tetap tidak efektif.


“Soalnya dananya kami hitung-hitung sekitar Rp2 miliar juga. Lebih baik kami optimalkan yang sudah ada yakni di Kecamatan Tanjungraya. Dan kami paling tinggal memoles sedikit seperti atap, plafon, dan kamar mandi,” ujarnya.


Kalau memang nantinya Kapolda Lampung setuju, kata Bupati, berarti tinggal memenuhi kekurangan tempat tidur bagi bintara-bintara personel baru Polres Mesuji. Kemudian, Bupati mengungkapkan jika benar nanti Polsek Tanjungraya menjadi mapolres sementara, Polsek Tanjungraya akan digeser ke Desa Bujungburing.


Tempat untuk kantor polsek sendiri sudah disiapkan oleh warga masyarakat setempat, yakni menggunakan balai desa lama desa tersebut. “Pakai balai desa yang lama, sekarang kan sudah ada balai desa yang baru,” ujarnya.


Sementara untuk lokasi Mapolres Mesuji definitif terus dipersiapkan oleh Pemkab Mesuji di Desa Gedungram. Berdekatan dengan rumah dinas Bupati Mesuji. “Sekarang sedang dibuka jalan tembus ke perempatan selamat datang,” kata dia.


Lokasi Mapolres disiapkan 5 ha oleh Pemkab Mesuji. “Sedangkan mengenai pembangunannya diserahkan ke pihak kepolisian. Kami menyiapkan tanahnya saja,” ujar Bupati.


Ke depan diharapkan dengan hadirnya mapolres di Mesuji dapat menekan angka kejahatan, baik itu curat, curas, curanmor, hingga kejahatan lainnya seperti perambahan hutan di kawasan Register 45 Sungaibuaya.


sumber : lampungpost 

Penipuan via Telepon Marak di Mesuji

KABAR MESUJI | Penipuan melalui telepon kembali marak di Kabupaten Mesuji. Kali ini para pelaku mengaku sebagai pejabat Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Lampung maupun Dinsos Kabupaten Mesuji yang akan memberikan bantuan dana pembangunan masjid.

Aksi penipuan itu diungkapkan Kepala Dinas Sosial setempat, Surizal Zikri, Rabu (5-6). Pihaknya mengetahui adanya aksi penipuan itu dari laporan beberapa kepala desa dan camat di wilayah Mesuji.


"Saya ditelepon beberapa kepala desa dan camat yang mengonfirmasi kebenaran dana bantuan pembangunan masjid," kata Surizal.


Dia makin kaget ketika kepala Desa Ekamulya, Mesuji Timur, kepala desa di Kecamatan Way Serdang, dan camat Simpangpematang juga menanyakan hal yang sama. Setelah mendapat beberapa telepon itu, Surizal langsung mengklarifikasi dan mengantisipasi.


Kronologi peristiwa itu, kata Surizal, si pelaku mengaku bernama Brenkeda dari Dinsos Provinsi maupun nama lainnya. Orang di telepon itu menjanjikan dana bantuan Rp84 juta untuk pembangunan tiap unit masjid.


Sebagai syaratnya, kata dia, kades lebih dahulu diminta menyetor pajak dan administrasi 7% dari besarnya dana bantuan kepada penelepon melalui rekening bank. Nomor ponsel yang pernah dipakai pelaku terdiri dari 08129055699, 085216235055, dan 085216003833.


Atas maraknya aksi penipuan itu, Surizal meminta masyarakat waspada. "Saya imbau kepala desa dan juga warga jangan mudah percaya. Jangan dilayani kalau ada penelepon yang tidak jelas seperti itu. Yang namanya bantuan pemerintah pasti pakai surat resmi," ujarnya. 

sumber : lampost